Sunday, July 29, 2012

Jogja : harmony in diversity

Setelah menanti-nanti selama 1 bulan akhirnya ada email konfirmasi dari panitia bahwa aku adalah salah satu peserta Java Summer Camp 2012. Dua minggu lagi aku akan mengikuti serangkaian acara “Jogja : harmony in diversity”.
  
Magelang, 8 Juni 2012
Aku tiba di Magelang jam 04.00 , sepi dan udara nya masih segar. Tak beranjak untuk tidur, tetapi mulai balas dendam memainkan hape yang tak tersentuh sejak jam 9 malam. ^_^ setelah itu aku re-packing untuk persiapan camp. Oo..ooww aku terlambat, rasa kantuk mulai ada. >_< aku terlambat tiba di meeting point STIPRAM. Akhirnya aku melaju ke Bumi perkemahan Rama Shinta Candi Prambanan.



Setiba di lokasi tersebut, para peserta sedang menikmati coffe break, menu nya nggak jauh2 dari menu tradisional yang terdiri dari jagung rebus, ubi rebus, singkong rebus, dan kacang rebus. Panitia memanggil kami untuk berkumpul di lapangan dan membagikan tenda. Sementara para lelaki mengikuti sholat jum’at, perempuan meletakkan barang2 ke tenda dan mulai berkenalan serta memperbincangkan suatu hal. Begitu sebaliknya ketika sholat Jum’at telah usai, giliran perempuan2 yang sholat dhuhur.



Kegiatan sholat sudah usai, tiba lah yang ditunggu-tunggu yaitu makan siang ^_^ makan siang disajikan secara prasmanan. Setelah makan, panitia mengumpulkan kami di lapangan untuk pembagian kelompok untuk membuat yel-yel. Setiap kelompok nya terdiri dari 10 orang. Ada 20 kelompok dalam Java Summer Camp #4, oiyaa lupa… kami punya yel-yel untuk Java Summer Camp 2012 yaitu “hokya.. hokya… semriwing” dengan gerakan tangan dan tubuh ^_^

Aku masuk dalam kelompok 8, dengan LO nya Dimas Anjar. Yoopz, LO dari kelompok kami adalah Dimas Diajeng Sleman. Jadi identik dengan cakep2, cantik2, cerdas dan berbakat. Di sesi ini, kami membuat nama kelompok dan yel-yel : adu kekompakan dan kreativitas. Kelompokku memilih nama wedi ombo (salah satu pantai di Jogja) dan yel-yelnya suwe ora jamu. Saatnya adu yel-yel… nie dia beberapa Dimas Diajeng Sleman


Setelah isho selama 30 menit, dilanjutkan workshop : traditional dance oleh Jeannie Park. Jeannie Park merupakan seorang warga Amerika berwajah Asia, keturunan Amerika- Korea. Jeannie tertarik dengan budaya jawa semenjak 16 tahun yang lalu. Dia mempelajari tata krama, tari dan bahasa jawa. Humz,,, saya berpikir, seorang warga Amerika bisa mengenal baik budaya jawa. Bagaimana dengan kita ???

Opening Ceremony, Welcome Dinner with Reagent of Sleman n Governor of Daerah Istmewa Yogyakarta. Acara makan malam berlatarkan prambanan. Penonton di suguhi tari kipas dan tari golek Sulung Dayung.







Culture Nite 1, ajang menunjukkan bakat. Sayangnya hanya dua peserta yang menunjukkan bakatnya yaitu perwakilan dari timor leste dan kelompok tari pelajar jogja. Penampilan dari kelompok tari pelajar Jogja yang membuatku berdecak kagum, memadukan tari jawa dengan hiphop. Keren banget penampilan mereka ^_^

Hari kedua :


Kegiatan pagi nya ada lah senam yang dipandu oleh Diajeng Tami, mantap lah senamnya, goyang sana goyang sini hehehe. Setelah senam bergegas mandi dan Outbond. Aku kurang suka dengan outbound nya >_< kami dikumpulkan dilapangan membentuk lingkaran besar. Permainan I adalah ABCDE aitu A ke depan, B ke belakang, C diam, D ke kanan, E ke kiri. Kemudian trainer menyebutkan abjad sesuka hatinya. Permainan ke II adalah lomba lari, masing2 dari kami memiliki karpet untuk duduk, kami diharuskan lari untuk mencari karpet yang kosong sebagai tempat singgah. Lumayan nie, lari2 di siang hari. Permainan ke III adalah membentuk kelompok, tugu jogja diperuntukkan 1 orang, sepeda dua orang, becak 3 orang, dokar 5 orang, bis 25 orang. Trainer menyebutkan nama2 tersebut hingga membentuk kelompok yang berisi 25 orang. Setiap kelompok diberi waktu untuk membuat yel-yel. Full dengan yel-yel kegiatan nya Java Summer Camp, hehehe

Permainan ke IV, ada 8 kelompok yang terbentuk. Empat kelompok bermain dengan bola (saya kurang paham dengan cara bermainnya) dan mengambil botol aqua dengan seluh anggota kelompok yang dibatasi ruang geraknya dengan tali. Outbound pun usai pada pukul  13.00.

Pukul 14.00 setelah ishoma, dilanjutkan workshop culture oleh Mr Handoyo mengenai masyarakan Tionghoa di Yogyakarta.

Pukul 16.00, workshop n Training batik Jumputan. Cara membuatnya :
1.    Buat motif ikatan dengan menggunakan tali raffia sesuai kreasi sendiri (yang diikat tidak terkena warna)
2.    Basahi kain dengan menggunakan air bersih kemudian diangkat dan biarkan tetesan airnya berkurang.
3.    masukkan ke dalam bak / ember yang berisi larutan naptol dengan perbandingan 1 liter air 2 grm naptol dan 1 gr kostik soda, sambil ditekan-tekan selam kurang lebih 3-5 menit kemudian diangkat dan tiriskan.
4.    Masukan dalam bak/ember yang berisi larutan garam (pembangkit warna) dengan ukuran 1 liter air 6 grm garam, sambil ditekan-tekan selam kurang lebih 3-5 menit kemudian tiriskan.
5.    cuci kain ke dalam bak yang berisi air bersih, stelah itu angkat dan tiriskan.
6.    Ulangi 2-3 kali celupan dari no. 3- 5 hingga sesuai dengan warna yang diinginkan.
7.    lepas ikatan-ikatan tali raffia yang membentuk motif kemudian cuci bersih dan keringkan tetapi jangan langsung terkena sinar matahari.



Pukul 17.00, workshop : Entrepreneurship by Irwan Hidayat. Beliau memiliki usaha jamu Sido Muncul, dalam workshop ini dijelaskan beberapa dasar yang harus dimiliki saat akan memulai suatu usaha yaitu keberanian, tak pernah menyerah, kepercayaan, dan kejujuran."Yang hadir di sinia dalah generasi muda yang suatu hari nanti akan menjadi pemimpin bangsa dan dunia. Kita harus memuji dan baik kepada orang lain supaya orang lain memuji dan baik pada kita,” ungkap Irwan. Konsep usaha tersebut yang melatarbelakangi sejumlah pariwara produk-produk Sido Muncul seperti Kuku Bima dan Tolak Angin lebih mengangkat potensi wisata Indonesia dengan budget Rp100 miliar pertahunnya. “Iklan yang memuji produk sendiri itu kuno.Tematema pariwisata kami munculkan untuk menyadarkan betapa indahnya negeri ini,” kata dia. Hari ini, Bapak Irwan memberikan 25 juta untuk para peserta. kira2 per orang 100rb. Hehehe balik modal lah…

Sendratari Ramayana, acara yang ditunggu ^_^ menyaksikan kisah cinta shinta dan rama. Bagaimana cerita nya ?? berikut ini ceritanya,,,,

Negeri Mantili yang dipimpin serorang raja bernama Prabu Janaka mempunyai putri cantik jelita bernama Dewi Shinta. Untuk menentukan calon suaminya, diadakan sayembara. Akhirnya sayembara tersebut dimenangkan oleh Putra Mahkota kerajaan Ayodya yang bernama Raden Wijaya. Prabu Rahwana, raja Alengkadiraja sangat menginginkan memperistri Dewi Widowati. Setelah melihat Dewi shinta, Rahwana menganggap bahwa Shinta adalah titisan Dewi Widowati yang dicari-cari.


Rahwana di pendapa kerajaan Alenngka mengadakan pasewakan Agung yang dihadiri oleh Kumbakarno, Indrajid dan Patih Prahasta, serta rakyat. Mereka menanti titah dari raja Alengka. Namun tiba-tiba datanglah Sarpakenaka adik Rahwana. Ia menangis minta pertolongan karena diperdaya oleh satria di hutan Dandaka dan melaporkan bahwasanya ada wanita cantik bersama satria tersebut. Mendengar laporan itu, Rahwana marah, dipanggilnya Kalamarica untuk ikut bersamanya membunuh serta mencari wanita tersebut.

Rama Wijaya Putra Mahkota Kerajaan Ayodya bersama Shinta istrinya dan disertai Leksmana adiknya, sedang dalam pengembaraan sampai di hutan Dandaka. Rahwana melihat Shinta, timbul niat untuk memilikinya, maka dicarilah akal yaitu mengubah pengikutnya yang bernama Maica menjadi seekor kijang kencana untung menggoda. Melihat keelokan kijang tersebut, Shinta meminta Rama untuk menangkapnya. Rama Berusaha mengejar kijang tersebut dan meninggalkan Shinta bersama Leksmana. Shinta sangat cemas dikarenakan Rama belum kembali. Shinta menyuruh Leksmana untuk mencari Rama. Sebelum meningglkan shinta, Leksmana melingkarinya dengan lingkaran magis untuk menjaga keselamatan Shinta. Rahwana yang telah mengetahui Shinta telah ditinggal seorang diri berusaha menculiknya, akan tetapi maksud tersebut gagal karena lingkaran magis yang dibuat Leksmana. Rahwana mencari akal dengan merubah dirinya menjadi Brahmana tua. Ketika shinta mendekati untuk memberikan sedekah dan telah keluar dari lingkaran, maka ditariklah Shinta dan dibawa terbang ke Alengka.



Dalam pengejaran akhirnya kijang dipanah Rama. Ternyata kijang tersebut berubah menjadi raksasa Kalamarica, sehingga terjadilah perang dengan Rama. Marica akhirnya terpanah oleh Rama. Leksmana menyusul Rama, mengajak untuk segera menemui Shinta.

Perjalanan Rahwana membawa Shinta ke Alengka terhambat oleh seekor burung garuda bernama Jatayu. Jatayu ingin menolong Shinta yang dikenalinya sebagai Putri Prabu Janaka sahabatnya, dalam peperangan tersebut Jatayu dapat dilumpuhkan oleh Rahwana. Karena Rama dan Leksmana tidak menemui Shinta di tempat semula, maka dicarinya Shinta. Dalam perjalanannya bertemu dengan Jatayu dalam keadaan luka parah. Rama mengira Jatayu menculik Shinta. Jatayu dibunuh oleh Rama, namun dicegah oleh Leksmana. Setelah Jatayu menceritakan keadaan sebenarnya makan Jatayu mati dengan iringan Rama dan Leksmana. Dalam kesedihannya datanglah seekor kera putih yang bernama Hanuman yang diutus pamannya Sugriwa untuk mencari dua orang satria yang dapat mengalahkan Subali. Sugriwa tidak dapat mengalahkan Subali kakaknya yang sangat Satria yang telah merebut Dewi Tara Kekasihnya Sugriwa. Akhirnya Rama membantu Sugriwa mengalahkan Subali.

Subali, Dewi Tara dan Anggada putranya sedang bercekrama dikejutkan dengan tantangan Sugriwa sehingga peperangan tidak dapat dihindari. Berkat bantuan Rama, Sugriwa berhasil mengalahkan Subali, kemudian Sugriwa bertemu kembali dengan Dewi Tara. Karena jasa baik Rama, Sugriwa membantu Rama untuk mencari Dewi Shinta. Untuk itu diutus Hanuman mencari dan menyelidiki Negeri Alengka.

Di dalam kerajaan Alengka, Trijata kemenakan Rahwana sedang menghibur Shinta. Tiba-tiba Rahwana dating untuk membujuk Shinta agar mau menjadi istrinya. Namun bujuk rayu Rahwana ditolak, shingga Rahwana bermaksud untuk membunuhnya, tetapi berhasil dicegah. Trijata meminta Rahwana untuk bersabar dan Trijata menyanggupi untuk menjaga Shinta. Dalam kesedihanny, Shinta dikejutkan dengan tembang yang dibawakan oleh kera putih Hanuman. Setelah kehadirannya diketahui Shinta, segera hanoman menghadap untuk menyampaikan maksud kehadirannya sebagai utusan Rama.

Setelah selesai menghadap Shinta, Hanuman segera ingin mengetahi kekuatan kerajaan Alengka. Maka dirusaklah keindahan taman kerajaan. Akhirnya Hanuman tertangkap Indrajid, Putra Rahwana, kemudian dibawa menghadap Rahwana. Karena marahnya, Hanuman akan dibunuh, tetapi dicegah oleh Kumbakama, ia tidak setuju dengan tindakan kakaknya. Karena dianggap Kumbakama menentang, maka diusirlah dari kerajaan Alengka. Akhirnya Hanuman dijatuhi hukuman dengan dibakar hidup-hidup, tetapi Hanuman bukannya mati, bahkan dengan api tersebut Hanuman membakar kerajaan Alengka setelah itu kembali menghadap Rama.


Setelah mengutus Hanuman, Rama Wijaya beserta kera-kera berangkat membendung samudra sebagai jalan menuju Alengka. Selesai membendung, datanglah Hanuman melaporkan tentang keadaan serta kekuatan bala tentara Alengka. Mendapat laporan Hanuman, Rama Wijaya merasa gembira dan diutuslah Hanuman, Anggodo, Anila dan  Jembawana untuk memimpin Prajurit menyerang Alengka.


Bala tentara sedang berjaga-jaga di tepi batas kerajaan, tiba-tiba diserang prajurit kera, maka terjadilah perang campuh yang sangat ramai. Kumbakama bertindak sebagai senopati menghadapi Rama Wijaya. Dalam peperangan tersebut Indrajid dan Kumakama gugur di palagan. Rahwana gugur terkena panah pusaka Rama dan dihimpit Gunung Sumawan yang dibawa Hanoman.

Setelah Rahwana mati, dengan diantar Hanuman, Shinta menghadap Rama. Tetapi Rama menolak karena menganggap Shinta telah ternoda selama berada di Alengka. Maka Rama meminta bukti kepada Shinta untuk membuktikan kesuciannya, dengan sukarela Shinta bakar diri. Karena kebenarannya, kesucian Shinta dan Pertolongan Dewa Api, Shinta selamat dari api. Setelah terbukti kesuciannya, Rama menerima Shinta dengan perasaan haru dan bahagia.



Happy Ending ya….

Setelah menonton Sendratari Ramayana, tiba acara berikutnya yaitu Culture Nite II. Semua kelompok wajib menampilkan kreativitasnya. Ada yang menampilkan lagu2 jawa, cerita Badung Bondowoso, hubungan diplomatik Aussie-Papua nugini, modern dance, dan terakhir ditutup oleh dugem dengan api unggun,, ckckckck berakhir jam berapa saya kurang paham. Karena jam 01.00 saya sudah kabur ke tenda…

Hari terakhir Java Summer Camp 2012
Jadwalnya siy ..
1.    wisata ke candi Prambanan
2.    Handycraft showroom di Disperindagkop Kab Sleman
3.    Situs Candi Kimpulan di UII
4.    Merapi Volcano Museum
5.    Desa Wisata Pentingsari

6.    Vulcano Tour

Acara hari terakhir seru, nggak terlepas dari kamera dan narsis. ^_^  peserta nya mayoritas mahasiswa di Yogyakarta, bandung, Surabaya, Jakarta serta mahasiswa asing (Singapura, Vietnam, Timor Leste, Jerman, Australia, Papua Nugini, Thailand ) yang ada Yogyakarta.


Tujuan diselenggarakannya Java Summer Camp adalah untuk mengakomodasi kesadaran, apresiasi dan kontribusi positif dalam upaya menggalang kerjasama antar daerah dan kerjasama internasional (international cooperation) untuk menciptakan perdamaian serta mendukung perkembangan budaya dan pariwisata.





At 17.00 : bye..bye Java Summer Camp 2012 !!!
See u in Java Summer Camp 2013…


note :
beberapa foto koleksi dari Uhuy Aan, Vierred Anung Chelsky, Destra Yuris Revindika, Danang C Nugroho


signature

0 reflection:

Post a Comment