Wednesday, May 09, 2012

Bahagia itu Sederhana

Pertanyaan sederhana terlontarkan oleh seorang teman “Are you happy?”, “ Can you be happier ?” dan “what’s really important in your life?” saat itu saya tak bisa menjawabnya.

Kebahagiaan secara kasat mata bersifat relatif. Tingkat kebahagiaan bangsa diukur dari sembilan ranah/domain kebahagiaan bangsa, yaitu: ketenangan psikologis, kesehatan, pendidikan, penggunaan waktu, ketahanan dan keragaman budaya, tata kelola pemerintahan, vitalitas komunitas, ketahanan dan keragaman lingkungan hidup, dan standar hidup

Tujuan indeks kebahagian adalah memperlihatkan bahwa kebahagiaan tidak harus terkait dengan kekayaan dan tingkat pengeluaran yang tinggi. HPI (Happy Planet Index) dihitung dengan rumus sederhana yaitu HPI = (kepuasan hidup x usia harapan hidup) /daya dukung lingkungan. Kepuasan hidup yang dimaksud merupakan persepsi individu terhadap tingkat kepuasan hidup yang selama ini dijalani. Usia harapan hidup biasanya dihitung berdasarkan rata-rata usia kematian penduduk di suatu negara. Untuk HPI, usia harapan hidup ditambahkan dengan ukuran tingkat kepuasan seseorang yang bisa berumur panjang dan hidup bahagia di suatu negara pada satu periode tertentu, atau disebut satuan "happy life years (HLY)", yang merupakan hasil penelitian ahli sosiologi dari Belanda, Ruut Veenhoven. Komponen terakhir HPI, yaitu daya dukung lingkungan, digambarkan sebagai tingkat penggunaan lingkungan untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia. Tolok ukur ini mencakup penggunaan lahan dan enerji, penanganan sampah dll. Semua komponen HPI ini dianggap sudah meningkatkan lingkup interpretasi data-data statistik, dan index-index lainnya, sehingga tidak hanya terbatas pada penerjemahan angka-angka.

Meskipun tanah air masih berperang dengan korupsi dan kemiskinan, ditambah dengan berbagai bencana, saya merasakan hidup yang lebih dinamis dan personal. Saya lebih merasa dekat dengan lingkungan. Saya akan selalu rindu dengan makanan yang kaya aroma, dengan bau hujan dan lumpur becek di tanah air, dengan desak-desakan berebut antrian, dengan pemandangan peminta-minta dan pemulung, yang semuanya membuat hidup saya setiap hari memiliki cerita yang mengingatkan saya akan hidup yang kaya; meski kaya tidak selalu berarti materi.

Sebenarnya, perbedaan kebahagiaan hidup dapat ditemukan, tidak saja di negara yang berbeda, tapi juga antar pulau, propinsi, kota, kecamatan, desa dan komplek perumahan. Terkadang, kita baru menyadari betapa berharganya hidup di suatu tempat setelah kita meninggalkannya. Namun definisi dan ukuran kebahagian itu, sekali lagi, sangat relatif. Lagipula, setiap manusia sudah dikaruniai hak untuk memilih, termasuk untuk memilih kebahagiaan seperti apa yang diinginkan, dan cara untuk mencapainya. Jadi, rasanya, kebahagiaan merupakan suatu pilihan, bukan kesepakatan. Kebahagiaan tampaknya lebih merupakan hasil dari cara kita menyikapi hidup.

Bahagia itu sederhana,,
signature

0 reflection:

Post a Comment