Masa yang paling indah adalah masa remaja.
Masa yang paling menyedihkan adalah masa
remaja.
Masa yang paling ingin dikenang adalah masa
remaja.
Masa yang paling ingin dilupakan adalah
masa remaja
Rasa nya aku telah
melewati masa remaja beberapa tahun yang lalu. Sekarang aku dihadapkan oleh kenakalan dua
orang remaja. Aku berusaha memahami kedua sepupu kembarku yang dalam pantauan
bunda. Sering kali bunda mengeluh dan meminta pendapatku. Aku tidak mengalami
masa remaja yang demikian sulit. Masa remajaku hanya berkutat “itu-itu saja”.
Mengenang masa
remaja ku, aku disibukkan oleh prestasi sekolah. Orang tuaku selalu menuntutku
untuk selalu berprestasi. Waktu ku hanya ku gunakan untuk sekolah, bimbel, dan
organisasi. Bukan berarti aku tak pernah merasakan cinta monyet. Diam-diam aku
menaruh kagum pada lawan jenisku, bagiku untuk menarik perhatian lawan jenisku
hanya menggunakan prestasi. Dan terkadang aku pun menangis ketika aku tak
mendapatkannya. Lucu ketika mengenang masa remaja ku.
Selain itu, kedua
orang tua ku selalu mengajarkan untuk menjaga sebuah kepercayaan. Aku pernah
membohongi mereka, mereka pun marah besar padaku. Kemarahannya membuatku takut
untuk mengulanginya. Aku menjalani masa remaja dengan sewajarnya, tidak terlalu
istimewa, dan simple life. Hari ini, bunda sedih dengan sikap kedua
sepupuku. Aku bingung untuk menyatakan pendapatku. Karena kehidupan remaja ku
berbeda jaman dengan mereka. Setelah googling, aku mendapatkan beberapa
referensi. Yoopz,,, berikut referensi yang kuperoleh :
Hurlock (199)
dalam bukunya menuliskan bahwa istilah adolescence atau remaja berasal dari
kata Latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Jersild
(dalam Hidayat, 1977) dalam bukunya “The Psychology of Adolescence” menyatakan
bahwa masa remaja adalah masa dimana pribadi manusia berubah dari kanak-kanak
menuju ke arah pribadi orang dewasa. Stone (dalam Hidayat, 1977) berpendapat
bahwa masa remaja adalah masa yang ditandai oleh adanya badai dan tekanan, yang
dimulai adanya perubahan-perubahan biologis. Sedangkan Stanley Hall (dalam
Hidayat, 1977) berpendapat masa remaja adalah masa kelahiran baru yang ditandai
dengan gejala yang menonjol, yaitu: perubahan pada seluruh kepribadian dengan
cepat; perubahan pada segi biologis, mulai berfungsinya kelenjar kelamin dan
sikap sosial yang eksplosif dan bergelora.
Piaget (dalam
Hurlock, 1999) memandang masa remaja sebagai usia di mana individu berintegrasi
dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi di bawah tingkat orang
yang lebih tua melainkan dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam
masalah hak. Dari segi umur Cole (Dalam Hidayat, 1977) menyatakan bahwa masa
remaja adalah masa umur 13-21 tahun. Sedangkan Jersild (dalam Mappiare, 1982)
berpendapat masa remaja antara umur 11-20 tahun awal. Menurut Aristoteles
(dalam Hidayat, 1977) remaja adalah masa yang berkisar 14-21 tahun yang
ditandai oleh fungsinya kelenjar kelamin. Hurlock (1999) menulis dalam bukunya
masa remaja berawal dari umur 13 tahun dan berakhir pada umur 21 tahun
Pada
umumnya masa remaja dapat dibagi dalam 2 periode yaitu:
1. Periode Masa Puber usia 12-18 tahun
a. Masa Pra Pubertas: peralihan dari akhir
masa kanak-kanak ke masa awal pubertas. Cirinya:
·
Anak
tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
·
Anak
mulai bersikap kritis
b. Masa Pubertas usia 14-16 tahun: masa remaja
awal. Cirinya:
·
Mulai
cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya
·
Memperhatikan
penampilan
·
Sikapnya
tidak menentu/plin-plan
·
Suka
berkelompok dengan teman sebaya dan senasib
c. Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun:
peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen. Cirinya:
·
Pertumbuhan
fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai
sepenuhnya
·
Proses
kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria
2. Periode Remaja Adolesen usia 19-21 tahun
Merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat
penting pada masa ini adalah:
·
perhatiannya
tertutup pada hal-hal realistis
·
mulai
menyadari akan realitas
·
sikapnya
mulai jelas tentang hidup
mulai
nampak bakat dan minatnya
Ciri-ciri masa
remaja
Menurut Hurlock
(1999) ciri-ciri masa remaja adalah sebagai berikut :
- Masa remaja sebagai periode yang penting, karena perkembangan fisik, mental yang cepat dan penting dan adanya penyesuaian mental dan pembentukan sikap, nilai dan minat baru.
- Masa remaja sebagai periode peralihan, adanya suatu perubahan sikap dan perilaku dari anak-anak ke menuju dewasa.
- Masa remaja sebagai periode perubahan, karena ada 5 perubahan yang bersifat universal yaitu perubahan emosi, tubuh, minat dan pola perilaku, dan perubahan nilai.
- Masa remaja sebagai usia bermasalah, karena pada masa kanak-kanak masalah-masalahnya sebagian besar diselesikan oleh guru dan orang tua sehingga kebanyakan remaja kurang berpengalaman dalam mengatasi masalah.
- Masa remaja sebagai masa mencari identitas, karena remaja berusaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya.
- Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, karena adanya anggapan stereotip budaya bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapih, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak, menyebabkan orang dewasa harus membimbing dan mengawasi.
- Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik. Karena remaja melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang diinginkan dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalam cita-cita.
- Masa remaja sebagai ambang masa dewasa, karena remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan orang dewasa.
Salah satu akibat
dari berfungsinya hormon gonadotrofik yang diproduksi oleh kelenjar
hypothalamus adalah munculnya perasaan saling tertarik antara remaja pria dan
wanita. Perasaan tertarik ini bisa meningkat pada perasaan yang lebih tinggi
yaitu cinta romantis (romantic love) yaitu luapan hasrat kepada seseorang atau
orang yang sering menyebutnya “jatuh cinta”.
Santrock (2003)
mengatakan bahwa cinta romatis menandai kehidupan percintaan para remaja dan
juga merupakan hal yang penting bagi para siswa. Cinta romantis meliputi
sekumpulan emosi yang saling bercampur seperti rasa takut, marah, hasrat
seksual, kesenangan dan rasa cemburu. Tidak semua emosi ini positif. Dalam
suatu penelitian yang dilakukan oleh Bercheid & Fei ditemukan bahwa cinta
romantis merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami depresi dibandingkan
dengan permasalahan dengan teman.
Tipe cinta yang
lain adalah cinta kasih sayang (affectionate love) atau yang sering disebut
cinta kebersamaan yaitu saat muncul keinginan individu untuk memiliki individu
lain secara dekat dan mendalam, dan memberikan kasih sayang untuk orang
tersebut. Cinta kasih sayang ini lebih menandai masa percintaan orang dewasa
daripada percintaan remaja.
Diantara
perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja yang dapat mempengaruhi
hubungan orang tua dengan remaja adalah : pubertas, penalaran logis yang
berkembang, pemikiran idealis yang meningkat, harapan yang tidak tercapai,
perubahan di sekolah, teman sebaya, persahabatan, pacaran, dan pergaulan menuju
kebebasan.
Beberapa konflik
yang biasa terjadi antara remaja dengan orang tua hanya berkisar masalah
kehidupan sehari-hari seperti jam pulang ke rumah, cara berpakaian, merapikan
kamar tidur. Beberapa remaja juga mengeluhkan cara-cara orang tua memperlakukan
mereka yang otoriter, atau sikap-sikap orang tua yang terlalu kaku atau tidak
memahami kepentingan remaja.
Akhir-akhir ini
banyak orang tua maupun pendidik yang merasa khawatir bahwa anak-anak mereka
terutama remaja mengalami degradasi moral. Sementara remaja sendiri juga sering
dihadapkan pada dilema-dilema moral sehingga remaja merasa bingung terhadap
keputusan-keputusan moral yang harus diambilnya. Walaupun di dalam keluarga
mereka sudah ditanamkan nilai-nilai, tetapi remaja akan merasa bingung ketika
menghadapi kenyataan ternyata nilai-nilai tersebut sangat berbeda dengan
nilai-nilai yang dihadapi bersama teman-temannya maupun di lingkungan yang
berbeda.
Pengawasan
terhadap tingkah laku oleh orang dewasa sudah sulit dilakukan terhadap remaja
karena lingkungan remaja sudah sangat luas. Pengasahan terhadap hati nurani
sebagai pengendali internal perilaku remaja menjadi sangat penting agar remaja
bisa mengendalikan perilakunya sendiri ketika tidak ada orang tua maupun guru
dan segera menyadari serta memperbaiki diri ketika dia berbuat salah.
Dari beberapa
bukti dan fakta tentang remaja, karakteristik dan permasalahan yang
menyertainya, semoga dapat menjadi wacana bagi orang tua untuk lebih memahami
karakteristik anak remaja mereka dan perubahan perilaku mereka. Perilaku mereka
kini tentunya berbeda dari masa kanak-kanak. Hal ini terkadang yang menjadi
stressor tersendiri bagi orang tua. Oleh karenanya, butuh tenaga dan kesabaran
ekstra untuk benar-benar mempersiapkan remaja kita kelak menghadapi masa
dewasanya.
Sebuah PR yang panjang bagi orang tua dan pendidik,
yang menuntut mereka untuk selalu mengevaluasi sikap yang diambil dalam
pendidikan remaja yang dipercayakan kepada mereka. Dengan demikian, diharapkan
para orang tua dan pendidik dapat memberikan rangsangan dan motivasi yang tepat
untuk mendorong remaja menuju pada kepenuhan dirinya.
0 reflection:
Post a Comment