Tak terasa waktu bergulir dengan cepatnya, 3 tahun yang lalu aku menelusuri jalan ini dengan seorang kakek. Beliau menghangatkan suasana yang dingin dengan percakapan tentang mimpi-mimpinya. Di sepanjang jalan ini, aku terakhir mendengarkan mimpinya. Aku akan menceritakan sebuah mimpi yang diucapkannya.
Sore itu, papa mengajakku untuk hunting durian di daerah Candimulyo, Magelang. Papa mengajakku karena beberapa hari lagi aku akan meninggalkan pulau jawa untuk menyelesaikan penelitianku di Bali. Rintik-rintik hujan menemani perjalanan kami. seorang cukup umur yang sering kupanggil dengan sebutan Akung memulai percakapan "cind, besok kalau punya rumah di pedesaan aja. mbah pengen punya rumah yang ada pohon duriannya, kemudian ada kolam ikannya. kan papa kamu suka tanaman juga, jadi halaman agak luas". Papaku pun ikut mengomentari "ilmu perikanannya kan bisa diterapkan sendiri, bisa dijadikan hobi dan bisnis".
aku membayangkan rumah impian Akung, sepertinya menyenangkan. Tak perlu jauh2 untuk menenangkan diri, rumah adalah tempat men-charger energi yang habis setelah bekerja. Kami pun menikmati durian yang telah dipilih, nikmat mana yang kau dustakan ? Ar-Rahman. bercengkrama bersama keluarga sebelum kesendirian merajut mimpi di kota orang.
Hari ini, aku mengulangi kejadian 3 tahun yang lalu. Menikmati durian di lokasi yang sama seperti 3 tahun lalu. seakan beliau ada bersama kami, menikmati durian terpilih. yakh... tak terasa 3 tahun sudah berlalu. empat hari lagi adalah ulang tahun beliau, dihari itu kami sekeluarga akan berkumpul di magelang untuk mengadakan 1000 hari kepulangan beliau. Semoga amal dan kebaikan Beliau dapat mengantarkan ke tempat yang terbaikNYA.
0 reflection:
Post a Comment