Thursday, July 03, 2014

Tipes dan DBD

Hari kamis siang (12/6), aku masih bisa puasa, tertawa, tapi di malam harinya aku mendadak menggigil. Argh,,, mungkin karena diluar hujan, sehingga suhu udara menjadi rendah. Keesokan paginya (13/6) pun aq masih bisa ngerjain deadline, dan di malam harinya, aku disapa oleh badan yang mengigil. Mungkin hanya capek biasa karena deadline, pikirku.

Hari sabtu (14/6), saatnya bermalas-malas ria untuk mengembalikan kondisi tubuh. Aku pun masih asyik membaca buku dan menggali ide. Badanku masih merasa meriang. Baca, tidur, makan, ngobrol. Aku hanya menghabiskan hari sabtu ku dengan kegiatan standar liburan. Menggigil dan suhu tubuh meningkat masih menyapa ku di malam hari.

Hari minggu (15/6), lari pagi di CFD sama mba Agnes. Gerimis sempat membuatku menunda lari pagi. Dan cuaca sedikit mendukung untuk merealisasikan rencana ku untuk having fun di Car Free Day. Tapi pada pelaksanaannya tidak sesuai rencana, bukannya lari tapi nyangkut di J-Co. Hahahaha.. dan hujan pun turun dengan derasnya membasahi ibukota saat aku tiba di dukuh atas. Berteduh sejenak, melihat anak2 yang tetap lari di saat hujan, aku ingin !!! Yapz.. hanya bisa melihat dengan irinya sembari menahan rasa dingin. Aku tiba di kos pukul 11.00, mandi dan berkutat dengan buku2 kemudian tidur. Badanku de am. Makan dan bermalas2an di kasur dengan buku serta gadget. Aku bercerita dg teman2 kos, dugaannya masih karna cape. Okay.. aku tidur malam lebih awal.

Hari Senin (16/6), mengerjakan rutinas kantor seperti biasanya, Menyelesaikan deadline powerpoint, dan pulang. Malam ini, demamku semakin membuatku tak nyaman untuk istirahat malam.

Hari selasa (17/6), bos mengajakku ke glodok untuk hunting alat. Tapi aku tak menyanggupi. Untuk berangkat ke kantor aja, perlu perjuangan ekstra. Aku benci ketika melihat banyak orang dan tiba2 kepalaku pening. Berjalan dengan menatap bawah, itu lebih aman. Tapi di hari ini, aku masih bisa makan ice mocha starbuck, tertawa tentang suatu hal dan menyelesaikan anak tangga dari lantai 1 hingga 6. Walau pada akhirnya, aku merasa ada yang aneh dengan tubuhku. Aku mengikuti saran bos untuk cek temperatur, tanpa disangka suhu tubuh 38.8 C dan semakin malam semakin meningkat hingga 39.8 C.

Hari Rabu (18/6), tak sanggup lagi untuk berangkat ke kantor. Tapi aku harus berangkat. Setiba di kantor, loadingku lemot, aku tak bisa menyelesaikan masalah sederhana pada program statistikku. Kepala ku mulai pusing, dan aku meminta ijin untuk pulang. Sebelum pulang, bos mencoba meng-hipnoterapi untuk membuat tubuhku semakin baik. Hasilnya memang sedikit lebih baik. Aku memutuskan pulang ke bekasi dan ke rumah sakit untuk cek lab. Dan eng.. ing.. eng... hasilnya adalah DBD dan tipus. Okay... dokter memberikan rujukan untuk rawat inap. Ini pertama kali aku rawat inap dan aku mengurusnya sendiri.

Setelah hari itu, aku harus bedrest 5 hari di rumah sakit. Menyebalkan dan nggak mau lagi. Tiap pagi harus ditusuk jarum dan bergerak dengan tidak bebasnya. Habis 8 infus dan berat badan naik. Hahaha keluar dari rumah sakit, akupun tak bisa kemana2. Tiduur, nonton, makan. Masuk kantor pun, kegiatanku merasa dibatasi.

Okay... Jangan pernah menyepelekan dengan namanya kebersihan,dan demam. Berharap pasca sakit ini, aku masih bisa memiliki segudang kegiatan, hehehe semangat akhh.....

0 reflection:

Post a Comment