Tuesday, May 31, 2016

Coffee Time


Sesempurna apapun kopi yang kamu buat, kopi tetaplah kopi, punya sisi pahit yang tidak mungkin kamu sembunyikan. (Filosofi Kopi – Dee)

Beberapa hari terakhir, aku cukup sering mengunjungi coffee shop hanya untuk nonton film, atau baca novel. Ada gangguan tidur di malam hari, sehingga aq harus “dopping” coffee di pagi hari. Aq mulai meninggalkan cappucino.

Ketika aq merasa dunia tak lagi ramah denganku, aq cukup larut dengan earphone dan coffee. Earphone agar aku tidak perlu tahu / mendengar apapun dari sekelilingku dan aku hanya perlu fokus dengan ada didepanku, mantanku berkata demikian. Aku masih membawa barang pemberiannya kemana2, bukan karena aku gagal move on, tapi aku males beli lagi dan supaya aq mengingat dia itu pernah memberikanku kebahagian. Coffee, pahitnya itu nggak seberapa dengan pahitnya kehidupan... pahitnya itu sama-sama membuat tidak bisa tidur.

kebahagiaan itu kita yang menentukan, seperti keputusan kita untuk menambahkan gula atau tidak sama sekali kepada secangkir kopi yang kita gemari.

Hari ini, aku bahagia... dia membiarkanku untuk melakukan perjalanan sesuka hatiku. Secara bertahap, dia akan benar-benar melepaskanku. Its only about time

#latepost
signature

0 reflection:

Post a Comment