Monday, January 18, 2016

Umroh FlashPacker

Anak muda mana yang tak mengenal Facebook? Sekalipun tidak punya account FB, tetapi setidaknya dia pernah mendengar nama dari salah satu social media yang berbau kekinian tersebut. Aku salah satu korban kekinian di era ini, mengenal FB dan berselancar mengenal teman2 yang menurutku potensi untuk dijadikan sumber informasi. Awal yang aku tak mengenalnya, tetapi aku dapat mengenalnya karena FB.

Backpacker sejati, bobo cantik
di masjid dengan bawa koper
Tepat pada awal tahun 2015, anak muda yang sedang menggalau ini membaca sebuah note yang menarik tentang Umroh. Bagi anak2 seusiaku mungkin kata ”Umroh” adalah sesuatu yang mewah karena identik dengan mahal. Aku tertarik membaca note Kak Yoga yang menceritakan umroh single dan backpacker dengan budget 13-15 juta. Setelah membaca artikel tersebut, Kak Yoga adalah pria, mungkin lebih mudah bagi pria muda yang memilih backpackeran ke Tanah Suci dan untukku agak2 repot, ya perempuan selalu dengan pernak pernik nya yang merepotkan.

Dari Note FB kak Yoga, ada komentar dari Kak Azizah. Berawal dari sini lah aku mengenal Kak Azizah dan membuat mimpiku menjadi nyata. Konsultasi dengan kak Azizah via WA mengenai cara2nya dan biayanya kemudian beli deh tiket tujuan CKG – JED pp (est 7-8juta/orang) untuk 2 orang. Rasa khawatir dan bahagia, khawatir bagaimana jika tidak jadi berangkat mengingat hanya mengenal via FB. Bahagia karena 1 tahun lagi sebelum aku berulang tahun, aku dah menuju tanah suci seperti yang aku impikan.

Dipertengahan jalan, group ku sempet pecah kongsi, galau lagi kan. Allah itu memang baik banget, dimudahkannya menuju proses ke Tanah Suci dan dipertengahan jalan bertemu dengan orang-orang baik. Biarlah nilai tukar dollar yang melejit tapi aku tetep bahagia bisa ke Tanah Suci.

Biaya LA yang meliputi Visa, makan, hotel, muttowif, bus, city tour, zam-zam adalah USD 800. Visa keluar pada tanggal 28 Desember 2015. Ujianku sebelum berangkat adalah terserang penyakit2 flu dan diare selama 2 minggu serta ditambah deadline pekerjaan yang last minute. Efek libur panjang natal dan tahun baru.

7 Jan 2016
Mepo dengan teman2 di terminal 3 jam 06.30. Pesawat kami berangkat pada pukul 09.30.  Ceck in, ngobrol-ngobrol cantik dan foto-foto narsis untuk mengawali perjumpaan kita. Transit di KLIA selama 3 jam dan mulai lah perjalanan panjang 8 jam ke Jeddah. Ini perjalanan siang yang membosankan bagiku, yang secara biasa perjalanan buka gadget dan ngobrol sana sini di socmed kemudian tidak ada internet. Atau saya yang nggak punya kebiasaan download game di gadget, jadi merasa sangat berarti sekali game di gadget itu (setelah pulang umroh pun belum ada niat download game). Apalagi saya yang nggak dibolehin bawa novel oleh mama. Bagaimana cara membunuh kebosanan diperjalanan? Tidur, lihat awan, main game seadanya, makan, dengerin musik dan tidur lagi.

Saya tiba di Bandara King Abdul Aziz jam 08 PM. Yang keinget langsung sholat isya dan sujud syukur. Habis itu proses imigrasi + 30 menit dan ambil koper masing-masing. Pelajaran berharga adalah ini perjalanan backpacker yang menuntut kemandirian, walo ada group tetep inget dan kontrol barang masing-masing. Salah satu teman ku ada yang terlupa dengan barang dan tidak diberi label nama.

Kami naik bus dan perjalanan 6 jam menuju Madinah, karena sudah malam dan sangat lelah, aku pun tertidur pulas nggak mempedulikan papa yang dari tadi ngajak ngobrol. Hehehe maap ya..

8 Jan 2016
03.00 sudah sampai Madinah, disuguhi oleh dinginnya malam. Istirahat sejenak dan bersiap ke masjid jam 4am untuk sholat lail dan shubuh. Di hari pertama, agendanya hanya ibadah mandiri. Alhamdulillah kami tiba di hari jumat dan bisa merasakan sholat jumat di Masjid Nabawi. Kemudian malamnya kami ke Roudhoh.

Setelah sholat shubuh, saya memilih keliling masjid nabawi dengan papa dan keluarga Pak Fahdi. Kemudian pulang ke hotel dan tidur. Mata nya nggak sanggup untuk melek di sholat jumat (Do not try this). Jadi kupilih sholat dhuhur kemudian tilawah di jeda sholat hingga Isya.

Setelah isya baru lah ikut rombongan ke Roudhoh, Masya Allah merinding ketika sampai disana. Berdesak-desakan hanya untuk berdoa. Pesan papa ”ibadah tidak boleh menyakiti”. Alhamdulillahnya aku punya badan kecil (dibandingkan orang-orang arab), jadi bisa nyelip-nyelip dikit.


9 Jan 2016
Bangun pagi-pagi untuk menjemput cintaNya dengan wajah agak-agak kucel. Dan kembali ceria lagi ketika tiba waktu sholat shubuh. Kenapa ? karena setelah shubuh adalah waktu santap pagi dan jalan-jalan.
City Tour :  Masjid Quba, Kebon kurma (kebonnya mana ya... koq Cuma ada penjual kurma aja), Jabal uhud, Jabal magnet (Gersang banget, dan menemukan taman bermain anak2. Seperti akan mulai ramai ketika malam hari)

Selesai city tour langsung ngabur ke Masjid Nabawi, panggilan Allah sudah berkumandang. Setelah itu jalan-jalan cari buah Tin. Humzz tak ada yang membuang, jadi nya beli deh..

Ashar hingga Isya berlama-lama di Masjid. Aku pun berpikir, ini akan menjadi liburanku yang terlama dan tanpa gadget, bahagia. Biasanya libur 2 hari aja tetep ada telp dari kantor #curcol.

10 Jan 2016
Seperti hari sebelumnya, bangun pagi-pagi untuk menjemput cintaNya. Tilawah sambil terkantuk-kantuk menunggu shubuh. Setelah shubuh nggak langsung ngacir ke hotel, nyangkut di halaman depan masjid Nabawi melihat kubah hijau setelah itu jadwalku dan Selly adalah makan mandi ihrom, sholat dhuha dan hunting foto.

Setelah hunting foto bersiap-siap sholat Dhuhur untuk yang terakhir kali di Masjid Nabawi di bulan januari 2016, kemudian melanjutkan perjalanan ke Mekah dengan mengambil Miqot di Bir Ali. Di Bir Ali sekitar 30 menit, sholat shunah ihrom dan sholat ashar bagi yang belum menjamak. Kami naik bus dan niat umroh, dan talbiyah sepanjang perjalanan.
Sholat magrib dan isya di rest area
Tiba di hotel Hilton jam 12am

11 Jan 2016
Umroh untuk yang pertama kalinya jam 01AM, thawaf 7x putaran, mampir ke Multazam dan sholat sunah di Hijr Ismail. Jangan ditanya lagi klo mo mendekat ke Multazam dan sholat di Hijr Ismail harus berdesak-desakan dulu. Mungkin bagi warga Jakarta sudah terbiasa dengan padatnya KRL di jam kerja, kira-kira seperti itulah situasinya. Lanjut minum zam-zam dan sholat 2 rokaat sunah di belakang makam Nabi Ibrahim, Sai 7x putaran. Ada jeda nunggu saat sai kemudian tahalul, jadi selesai jam 5am.

Cari-cari shaf sholat di lantai 2 yang masih terlihat Kabah nya. Menunggu waktu subuh jam 6am sembari tilawah. Betapa beratnya godaan ketika tilawah di pagi hari. Matanya mo merem aja. Habis sholat shubuh ngacir ke hotel untuk makan, mandi dan tidur.

1.5 jam menjelang waktu sholat sebaiknya segera ke Masjidil Harom, karena ketika 30-60 menit sebelum sholat, pintu-pintu sudah ditutup oleh Askarnya. Jadilah sholat di pelataran masjid.

12 Jan 2016
Bangun jam 12 malem menuju Masjidil Haram untuk menjemput cintaNya dengan melakukan thawaf sunah, sholat lail dan tilawah hingga sholat shubuh. Setelah itu pulang ke hotel untuk makan dan persiapan city tour.

City tour nya ke Jabal Nur, Jabal Rahma dan survey lokasi haji seperti mina, arafah, tempat lempar jumrah dan muzdalifah. Setelah itu berhenti untuk ambil miqot bagi yang berminat untuk umroh.

Kondisi macet dan pintu akses masuk bus ditutup sehingga terlambat sholat dhuhur berjamaah sehingga aku memilih untuk ke hotel  dan makan, kemudian baru ke masjid untuk sholat dhuhur dan melaksanakan umroh. Umroh selesai pada pukul 5 pm, berlari-lari mencari celah untuk masuk ke masjid agar dapat shaf shalat karena waktu2 kritis pintu akan ditutup oleh Askar2nya.

Kembali ke hotel setelah sholat isya. Agenda malam adalah makan dan tidur. Jadi, bagaimanapun aku menjaga badan untuk nggak makan nasi, jika ada teman yang baik hati membawakan makanan hingga kasur ku, itu artinya aku harus makan dan kebetulan dagingnya enak. Tanpa jeda2 lagi, aku pun tertidur lelap sehingga sukses banget untuk menaikkan berat badan.

13 Jan 2016
Dicari mahrom yang bisa ngajak
aku kesini lagi ^_^ #kode
Ibadah mandiri artinya bebas menggunakan waktu untuk beribadah tanpa diuber2 agenda untuk city tour atau yang lainnya. Menerapkan manajemen waktu sesuai kebutuhan dan kondisi tubuh. Berhubung saya masih muda (29 tahun kurang 10 hari), saya menjadi pemburu CintaNya yang lebih suka berlama-lama di Masjidil haram untuk ibadah (bukan untuk bobo cantik ya). Thawaf, sholat sunah, sholat wajib, dzikir, tilawah sampe becandaiin anak2 Turki yang cantik pun saya lakukan... hehehe.


14 Jan 2016
Seperti rutinitas sebelumnya, bangun pagi2 untuk thawaf, tilawah, sholat lail dan sholat shubuh. Setelah sholat subuh langsung ke hotel dan bersiap2 untuk ziarah hudabiyah serta ambil miqot di Hudabiyah.

Ziarah Hudabiyah, ke padang pasir yang ada onta-ontanya dan museum. Kembali ke Tanah Haram sebelum Dhuhur dan melaksanakan umroh. Lokasi favorit aku masih di area masjidil haram, jadi selesai dari umroh aku masih duduk manis di area masjidil haram sampai isya.

Papa memintaku untuk ke konter mobily, akhirnya thawaf di mall juga sekitar 2 jam an. Mengulang hari sebelumnya yaitu makan dan tidur nyenyak.



15 Jan 2016
Peta Masjidil Harom
Bangunnya agak kesiangan, jam 3 AM baru bangun. Efek kecapean dari umroh dan tawaf di mall. Cuci muka dan wudhu aja langsung ngacir ke Masjidil Haram untuk menjemput cintaNya sampe selesai sholat subuh. Badan mulai terasa pegel-pegel, niatnya untuk bobo cantik tapi lanjut thawaf di pasar. Aku lupa bahwa aku punya tetangga dan teman kantor yang dimana tradisi indonesia adalah bawa oleh-oleh. Pertanyaanku adalah tidak kah cukup kepulanganku sebagai oleh-oleh untuk mereka? #eaaa...

Dirasa thawaf pasar dah cukup segera bergegas ke masjid untuk memenuhi panggilanNya. Sholat Jum’at ramainya minta ampun... Subhanallah ya. Eniweii dimalam ini aku dah mimpi bahwa aku sholat di masjid yang sepi bgt. Ya ampunn.. tanda-tanda bahwa besok hari kepulanganku.

Hari ini nggak berlama-lama di masjid, karena dah capek pake banget. Habis sholat jumat memilih untuk makan dan packing, sholat ashar pun cari shaf yang dekat karena niatnya selepasnya langsung mau bobo cantik yang sempat tertunda. Kami pun melancarkan niat baik kami untuk istirahat karena selepas isya berencana untuk umroh dengan mengambil miqot di Tan’im.


Tidur 1.5 jam cukup merefreshkan badan kami dan kami pun kembali ceria ^_^ cuci muka dan wudhu untuk segera untuk sholat magrib dan isya. Setelah isya, langsung nengok meja makan, nyom.. nyom.. nyom... makan dan bergegas mandi lalu cusss naek taxi ke masjid Tan’im. Taxi untuk 6 orang adalah 80 Riyal. Ibadah umroh terakhirku untuk bulan januari 2016. Di sepanjang perjalanan selama di Taxi Cuma mikir ”bisa nggak ya?”, ”mungkin nggak ya”, ”diberikan kesempatan lagi nggak ya” sambil nahan-nahan buat mewek, agak2 gengsi boo sebelahku ada papa hahaha

16 Jan 2016
Balik ke Masjidil Haram sekitar jam 12 am, thawaf 7x putaran. Dan Bu Retno minta pengen ke Multazam. Akhirnya cuma terbengong didepan Multazam yang rame banget. Seperti nya ada malaikat yang membantuku (lupa bagaimana tepatnya), tubuhku yang mungil ini (mungil untuk ukuran orang arab hehehe) terdorong masuk hingga didepan Multazam. Allah menjawab kegalauanku di taxi tadi.. hikss.. Subhanallah.. berasa jadi calo multazam, kutarik aja bu suharti dan mba melli untuk mendekat ke multazam.. setelah itu, tinggalkan yang harus kutinggalkan.. meninggalkan multazam dengan perasaan berkecamuk dan melanjutkan umroh. Sholat sunah nabi Ibrahim, Sai dan kembali ke hotel untuk tidur, kira2 jam 3am. Dan kutemui Sally yang sedang bersiap ke masjid. Maaf ya Sell, belum bisa sama2 ke Multazam.. next time dear..

Bangun lagi jam 4.30 am, mandi, sholat subuh dan thawaf wada. Apakah hari ini aku akan meninggalkan kota ini? Kembali ke padatnya rutinitas, masih pengen berlama-lama dan enggan kembali ke realita.

Meninggalkan Villa Hilton jam 09 AM. Sayonara masjidil haram, i will back As soon as possible. Perjalanan pulang dimanfaatkan untuk tidur, berhenti sebentar di pusat perbelanjaan dan masjid apung.

Jam 8pm, pesawat menjemputku untuk kembali ke tanah air. Saatnya menyusun rencana agar nggak gagal move on dan kehidupan harus terus berjalan… kembali ke rutinitas dengan tumpukan kerjaan yang nggak pernah ada habisnya, kembali menyelusuri Ibukota untuk berbagi kebaikan, dan kembali mewujudkan mimpi-mimpi yang tertunda…

Teqiuu RF untuk inspirasinya, pembicaraan kita 4 tahun lalu baru bisa kurealiasasikan tahun ini. Mari mencoret mimpi yang sudah tercapai di bucket list...


Umroh nggak harus mahal koq, biar nggak dapet seragam (aq dah bosen berseragam dari TK sampe SMA) atau koper (koper mungilku setia menemani kemanapun aq pergi), tapi yang paling penting adalah aq bisa memaksimalkan waktu untuk ibadah. boleh jadi aq dibilang nafsu dalam menjalankan ibadah atau ngoyo, tapi suerr deh.. klo dah dideket2 Masjidil Harom bawaannya tu pengen ibadah apalagi dengan energi muda yang kumiliki. Selagi masih muda, puas2kan menjejakkan langkah menuju kebaikan ^_^ 
Janganlah kami merasa berjalan itu melelahkan. Kembalikanlah aku ke Ka'bah ini dan berilah aku rizqi untuk mengulanginya berkali-kali dalam keadaan bertaubah dan beribadat berlayar menujuMu. 

Jam di menara Zam-Zam ibaratkan kesibukan dunia, waktu yang tak pernah berputar kembali dan tanpa terasa umur semakin menua. Di dalam Masjidil Haram, setiap manusia dari segala penjuru, segala umur dan segala profesi memohon ampunanNya dan mencari cintaNya. Kebaikan dan ibadah tak harus di Masjidil Harom, kita bisa melakukannya di kota masing2 dengan niat yang tulus dengan cara yang kita yakini benar dan tidak menyakiti orang lain.

Semoga kualitas ibadah di Tanah Air bisa tetap sama seperti di Tanah Harom. Istiqomah... Aq masih merasakan euforia kebahagiaan berada disana.. #gagalmoveon.






signature

0 reflection:

Post a Comment