Tuesday, December 22, 2009

Selamat Hari Ibu

Bunda . . di tirai pagi kubensandar pada dinding kesedihan. Di senandung alam kuberbaring pada rajutan kerinduan. kadang hari jadi demikian melelahkan. Ruang menujumu tiba-tiba saja terasa luas dan jauh. nanda ingin ceritakan tentang sayap-sayap yang tak henti belajar terbang mencari setiap celah untuk memperpendek jarak mempersempit ruang.
Nanda ingin ceritakan tentang wangi kelopak sepanjang jalan, biru langit, hembus angin dan warna pucuk-pucuk hijau mengumpulkan keindahan dalam telapak untuk dibawa pulang ke pangkuan, berharap bisa menghapus letih kening dan sudut mata bunda. Sesungguhnya tak jarang langkah nanda tersandung batu terhalang badai, tapi bekal yang bunda sampirkan sejak dulu selalu bisa menghantar nanda ke seberang. kadang kabut sama sekali nyaris tak tertembus.
Bunda, perjuangan melewatinya tiba-tiba saja kehilangan tenaga. Nanda ingin ceritakan tentang ketakutan-ketakutan dan mimpi buruk menjelang tengah malam, tentang kegamangan dan keraguan setiap kali jembatan dan pintu menghadang di depan mata. Tapi percayalah bekal yang bunda titipkan di bahu selalu bisa mengisi kekosongan, menguatkan dan menegakkan kembali wajah nanda
Seperti pesan bunda, nanda belajar dari rumput yang tegar untuk selalu tumbuh. Nanda belajar dari tetes hujan di atas batu yang tawakal berikhtiar. Tak pernah mudah . . . , Bunda, tak pernah . . jika sesekali nanda berhenti, Nanda ingin bunda tahu, ini bukan tuk menyerah. Tapi menerjemah hikmah dan menelaah diri sebelum berjalan lagi. Tak pernah mudah . . . , bunda, memang tak pernah  . . .
Tapi nanda tak gentar, sebab cinta dan doa bunda terbukti jadi energi tak berbatas yang tak pernah kehabisan cahaya dalam setiap langkah nanda.

selamat hari ibu

       uR loVelY cHiLdreN




sumber : dari sebuah blog yang lupa alamat situsnya, maav...


signature

0 reflection:

Post a Comment