Tuesday, July 31, 2012

Kehidupan

Begitu banyak point-point di list target bulan ini. Dia mengajarkan aku untuk lebih teliti pada hal-hal yang sederhana. Kupandangi lagi kertas-kertas itu. Terdiam dan menyusun langkah-langkah selanjutnya.

Satu tahun sudah aku tak menangani hal-hal seperti ini, diingatkan kembali bagaimana aku harus menyelesaikan target-target menguras waktu istirahatku. Nada dering terkadang membuyarkan konsentrasi ku. Huft.... aku harus sering-sering membaca point-point agar tak ada yang terlewatkan. ketika aku berada disituasi yang sama dengan tim yang berbeda. Semua dapat kukendalikan dengan kewenanganku. Tak banyak berdebat, tangan tetap bergerak, kaki tetap melangkah. Rasa lelah itu terbayarkan ketika mereka tersenyum padaku.

Terkadang aku ingin menyelesaikan tanpa mengeluh. Tapi ada yang memberontak dalam tubuhku. Argghh,,, lekas bergeraklah !! teriakku dalam hati. Aku memaksakan untuk tetap bergerak. Begitu workaholic nya aku, terambisi untuk menyelesaikan sesuatu dengan sempurna, walau terkadang aku harus jatuh dan menangis.

Aku tak lagi memiliki siapapun untuk sekedar mengeluh. Aku tak tahu siapa yang aku percaya untuk berbagi. Aku lelah berperang persepsi, karena aku tak akan menjangkaunya. Mereka menganggapku seorang aktris yang sedang memainkan drama dengan peran protagonis. Sebuah kompetisi yang menurutku layak untuk diperjuangkan dan dimenangkan.
Tik,,, tak... tik.. tak.... jarum jam terus berputar. Tak terasa pukul 9 malam, menandakan aku harus pulang. Sekedar merebahkan tubuhku untuk mempersiapkan kompetisi esok pagi. Kompetisi yang tak pernah kuduga dan kurencanakan.


“Tidak peduli seberapa kuat dan mandiri orang, kita semua butuh seseorang untuk diandalkan dalam fase penting kehidupan. Entah itu pendengar, pemberi saran bijak, bahu untuk menangis atau seseorang yang sama sekali tidak berhubungan dengan situasi yang sedang Anda hadapi, jaringan dukungan yang kuat penting untuk meringankan tekanan hidup, pembuatan keputusan dan yang paling penting, menghindari agar orang tidak merasa sendirian.”


signature

0 reflection:

Post a Comment