Pagi hari seringkali menjadi waktu paling menghebohkan dalam
setiap rumah tangga. Mulai dari menyiapkan sarapan, bersitegang dg anak-anak
utk ke sekolah, bermacet-macet ke tempat kerja. Akibatnya, pagi yg seharusnya
menjadi waktu paling menyegarkan justru jadi memusingkan. Tenaga dan pikiran
kita habis utk aktivitas yg tidak begitu produktif.
Menariknya, hampir setiap orang sukses memanfaatkan waktu
paginya dengan baik. Cara kita memanfaatkan pagi kita lah yg membedakan antara
kesuksesan dan kekacauan. Dengan sedikit penyesuaian kita masih dapat mengatur
pagi di tengah rutinitas kehebohan pagi.
Waktu pagi adalah waktu yg sangat berharga. Di pagi hari
kapasitas willpower kita berada di puncaknya. Artinya kita siap melakukan
hal-hal kreatif dan produktif. Sangat disayangkan bila kita menyia-nyiakan
potensi ini.
Idealnya kita menjadwalkan dan menjalankan prioritas tertinggi
kita di pagi hari. Terutama untuk hal-hal penting namun tidak mendesak dalam
hidup kita.
Orang sukses memanfaatkan pagi mereka untuk mengerjakan hal-hal
berikut:
1. Mengembangkan bisnis/karier. Menyusun strategi dan pekerjaan
yg terfokus.
2. Mempererat hubungan. Memberikan yg terbaik utk keluarga dan
teman.
3. Memperhatikan diri sendiri. Melakukan olah raga, olah pikir
dan olah jiwa.
seorang penulis misalnya. Bangun lebih pagi kemudian menulis
sebelum melakukan aktivitas rutin lainnya.
Beberapa pebisnis meluangkan paginya utk meditasi, olahraga dan
membaca sebelum berangkat ke kantornya.
Bahkan ada yg berkata, apa yg dilakukan orang sukses sebelum jam
9 pagi jauh lebih banyak daripada yg dilakukan oleh orang rata-rata.
Lalu, bagaimana cara mengubah pagi kita? Ikuti proses lima
langkah berikut ini.
1. Lacak waktu Anda.
Kita memiliki 168 jam dalam seminggu. Kita gunakan utk apa saja
ke-168 jam ini?
2. Bayangkan pagi yg sempurna.
Seperti apakah pagi sempurna Anda? Pikirkan dan rancang dalam
benak Anda seideal mungkin. Lalu tuliskan di kertas.
3. Pahami hal-hal terkait logistik.
Dukungan, alat bantu, peralatan dan perlengkapan apa saja yg
Anda perlukan utk pagi sempurna Anda?
4. Ciptakan kebiasaan
Ciptakan ritual pagi Anda. Mulai dari hal kecil. Ingin rutin
membaca di pagi hari? Mulai dengan 1 paragraf atau 1 menit. Lalu tingkatkan
setiap hari.
5. Lakukan perubahan sesuai kebutuhan.
Hidup berubah. Ritual pun dapat berubah. Sesuaikan sesuai
kebutuhan Anda.
Mengubah pagi Anda akan mengubah hidup Anda secara keseluruhan.
Pertanyaannya: ritual pagi apa yg akan mulai Anda ciptakan?
Lalu, bagaimana sebaiknya kita menggunakan waktu pagi kita?
Tentu saja, semua sangat bergantung kondisi masing-masing orang. Namun secara
umum, gunakan waktu pagi kita untuk aktivitas-aktivitas bernilai tinggi.
Setidaknya ada tiga aktivitas bernilai tinggi yang dapat kita lakukan.
Pertama, mengasah gergaji.
Kedua, merencanakan hari.
Ketiga, mencipta karya.
Mengasah
Gergaji
Mengasah gergaji adalah istilah yang saya dapatkan dari Stephen
Covey. Maksudnya adalah aktivitas untuk mengasah sumber daya yang kita miliki
dalam diri: spiritual, intelektual, emosional, dan fisikal. Dengan demikian
keempat hal ini menjadi tajam dan ‘siap digunakan.’
Apa yang dapat kita lakukan untuk mengasah keempat hal ini? Ada
banyak pilihan, silakan Anda pilih satu aktivitas yang paling pas dengan diri
Anda.
#Spiritual – berbagai aktivitas mengolah jiwa: beribadah, berdo’a,
dzikir pagi, meditasi.
#Intelektual – berbagai aktivitas mengolah pikir: membaca buku,
menulis jurnal, mendengarkan audio pengembangan diri.
#Emosional – berbagai aktivitas mengolah rasa: meditasi
mindfulness, memeluk istri, berbincang dengan anak-anak.
#Fisikal – berbagai aktivitas mengolah raga: HIIT, 7 minute work
out, yoga, pilates, jogging, berjurus.
Apa pilihan aktivitas Anda? Anda bebas menentukannya. Asahlah
gergaji Anda di pagi hari, dan Anda akan melalui hari Anda dengan jiwa yang
tenang, pikiran yang tajam, rasa yang hangat dan raga yang prima.
Merencanakan
Hari
Waktu pagi adalah waktu yang jernih untuk memutuskan
prioritas-prioritas Anda hari ini. Salah satu kebiasaan yang baik adalah
menentukan MIT – Most Important Task untuk hari ini.
Tentukan tiga tugas terpenting yang perlu Anda selesaikan hari
ini. Pastikan tugas-tugas tersebut adalah tugas yang berdampak tinggi pada
pencapaian visi Anda. Lalu, buat blok waktu untuk menyelesaikannya.
Proses ini biasanya saya mulai dengan menuliskan berbagai hal
yang bergelayutan di dalam pikiran saya. Saya tuliskan semuanya. Kemudian, saya
tengok visi saya juga tujuan 12 pekan saya. Dari sana barulah saya tetapkan
tiga tugas terpenting hari ini.
Ini bukanlah cara yang paling benar, namun ini adalah cara yang
paling pas bagi saya. Anda mungkin punya cara lain yang lebih cocok, semua
bergantung Anda.
Mencipta Karya
Aktivitas penting berikutnya yang dapat Anda lakukan di pagi
hari adalah aktivitas mencipta karya. Waktu pagi adalah waktu yang minim dengan
distraksi. Kita lebih mudah fokus dan berkreasi di waktu ini.
Maka, inilah waktu yang cocok untuk menciptakan sesuatu. Karya
apa yang ingin Anda ciptakan? Karya apa yang ingin Anda wariskan? Karya apa
yang ingin Anda tinggalkan untuk keturunan Anda? Karya adalah satu-satunya hal
yang bisa menjadi bukti bagi eksistensi Anda.
Karya adalah satu-satunya hal yang membuat Anda tetap hidup
meski raga Anda sudah tiada. Karya adalah satu-satunya cara agar cerita tentang
Anda tetap bergema menginspirasi anak dan cucu Anda.
Maka, karya apa yang ingin Anda ciptakan? Misalnya, Anda ingin
menciptakan karya dalam bentuk buku. Maka, waktu pagi adalah waktu yang cocok
untuk menulis, menuangkan ide-ide Anda dalam bentuk tulisan.
Cukup dengan 1 halaman sehari, dan Anda akan menghasilkan 360
halaman dalam setahun. Ini adalah jumlah halaman yang cukup untuk dijadikan
sebuah buku.
Ya, waktu pagi lah yang membedakan antara orang-orang yang
sangat produktif dengan orang-orang selainnya. Kita bisa melihat produktivitas
seseorang dari waktu paginya.
Hmm, saya tahu sebagian dari Anda berpikir: saya sibuk pas pagi
mas, harus masak, antar anak sekolah, berangkat ke kantor dan sebagainya. Saya
hanya jawab: majukan waktu pagi Anda. Bukankah jam 03.00 pun masuk kategori
pagi?
(Dari berbagai sumber)
0 reflection:
Post a Comment