Saturday, March 31, 2018

Kesempatan terakhir

Ketika hati merasa tak tenang ada rasa penasaran yang harus kuketahui. Meminimalkan resiko kehilangan focus yang lebih lama disaat kesibukan pekerjaan. Aku memutuskan pulang untuk mengetahui ada apakah gerangan dengan hati dan memastikan bahwa pilihanku kali ini akan tepat.

Jogja – Sumbawa sudah seperti Tanggerang – Bekasi yang ku tempuh dalam 1 hari, tapi aku yakin perjalanan ini akan menentukan sikapku.

WA dari seorang rekan "jika dia layak diperjuangkan, perjuangkanlah. jika tidak layak, tinggalkanlah".

Aku hampir tidak mempercayai apa yang aku lihat dengan kedua mataku dan aku dengar dari si bapak penjaga ataupun mendengar percakapannya dibalik pintu kamarnya. Kecewa ? itu pasti. percaya? setengah hampir tak percaya, tapi saya sudah mengenalnya 2.5 tahun dan paham dengan sikapnya.

Dititik inilah menjadi akhir dari perjalanan kami. Rasa marah yang tak pernah dia ungkapkan padaku, dibuktikan dengan tindakannya. ya menurutku dia bodoh sudah memilih jalan tsb untuk penyelesaiannya, merusak masa depannya sendiri. Alasan2 yang dia utarakan adalah kemarahanku 2 tahun lalu disaat dia membuat masalah besar.

My friend said "you got the message"
Yes. i lose him but i cant lose myself. lets start a new day !!

Terkadang hal yang baik seringkali berakhir, justru karenanya hal yang lebih baik akan hadir.

Ketika dia sadar, perasaan ini tak lagi sama 
Setelah 3 bulan berlalu (June 2018), aku memastikannya lagi mengenai yang kulihat dan kudengar. tapi tak ada yang berubah, jawabannya dari saksi mata masih sama dengan 3 bulan lalu. biarkan kita menjalani karma masing-masing. aku tak perlu kecewa, tak perlu mencaci maki dirinya. ^_^ percayakan saja, ada hal baik didepan sana.. 
signature

0 reflection:

Post a Comment