Hampa

Seorang pria berdiri disamping mejaku, memperhatikan gerak gerikku dalam mencari sebuah file. Sesekali kulihat wajahnya yang tak sabar, kupercepat laju memoriku dalam menemukan file. Hufttt... entah kenapa raut wajahnya membuatku ingin tahu segalanya.... aku ingin tahu apa yang sedang ia pikirkan sehingga dia sangat terlihat cemas.

Ia tak pernah marah,,, setiap penjelasaannya membuatku selalu ingin belajar dan belajar. Seketika semangatku kembali berkobar. Aku merasa kehilangan ketika ia tak memperdulikanku. begitu pentingnya peran dia untukku.

Tak lagi aku menemuinya disetiap pagiku.
Berharap ada sebuah keajaiban kecil untuk dapat bertemu dengannya.
Bahagianya adalah ketika aku berusaha mewujudkan mimpiku.