Thursday, January 12, 2012

Curhat lageee.......

Sabar tertinggi itu adalah saat kita berani mempersembahkan beban ketakutan, kekhawatiran, ketidakpastian kita dalam bentuk tertunduk dalam sujud doa…

Taqwa tertinggi itu adalah saat dengan tetap teguh bekerja dimasa-masa sulit untuk merubah segala ketidakpastian menjadi sebuah karya nyata yang pasti…

Ilmu tertinggi itu adalah saat kita dengan rendah hati belajar mengambil hikmah atas berbagai masa-masa sulit yang kita alami untuk kemudian bisa berbuat lebih baik dikemudian hari…

Ungkapan yang kubaca dari blog uda Ferizal di malam ini, menjadi perenungan buatku. Sudah kah aku mencapai tingkat tertinggi ? dan ku jawab belum, dan aku sedang berusaha untuk mencapai tingkat tertinggi pada ketiga hal tersebut. Ketakutan dan kekhawatiran pada suatu hal yang tidak pasti itu masih ada. Tapi itulah indahnya hidup, selalu tak terduga akan suatu hal. Ada sebuah keajaiban kecil dan terkadang ada kekecewaan yang menghujani.

Mereka selalu memberikan gambaran bahwa aku tak mungkin mendapatkannya. Tapi mama ku selalu meyakinkanku, suatu hari nanti aku bisa mendapatkan asalkan aku konsisten memperjuangkannya. Aku percaya pada perkataan mama, persaingan apapun, aku akan hadapi. Aku tak akan takut, jika aku berkualitas, aku pasti mendapatkannya.

Tahun ini, mama memintaku pulang ke rumah. Beliau tak menyatakannya langsung padaku. Aku paham dengan permintaan yang tak terucap dari bibirnya, dan dari rasa kecewanya. Tapi aku belum bisa pulang ma,, mudah-mudahan Allah tak membuatku harus pulang ke rumah dengan cara yang menyakitkan. Aku berjanji akan pulang ke rumah. Hantarkan aku dengan doa-doa mu, betapa aku mencintaimu, Ma. Rasa sepi, sakit dan lelah ini hanya terbayarkan ketika mendengar suaramu dan tawamu.  


signature

0 reflection:

Post a Comment