Monday, December 26, 2011

Remaja


Masa yang paling indah adalah masa remaja.
Masa yang paling menyedihkan adalah masa remaja.
Masa yang paling ingin dikenang adalah masa remaja.
Masa yang paling ingin dilupakan adalah masa remaja

Rasa nya aku telah melewati masa remaja beberapa tahun yang lalu. Sekarang aku dihadapkan oleh kenakalan dua orang remaja. Aku berusaha memahami kedua sepupu kembarku yang dalam pantauan bunda. Sering kali bunda mengeluh dan meminta pendapatku. Aku tidak mengalami masa remaja yang demikian sulit. Masa remajaku  hanya berkutat “itu-itu saja”.

Mengenang masa remaja ku, aku disibukkan oleh prestasi sekolah. Orang tuaku selalu menuntutku untuk selalu berprestasi. Waktu ku hanya ku gunakan untuk sekolah, bimbel, dan organisasi. Bukan berarti aku tak pernah merasakan cinta monyet. Diam-diam aku menaruh kagum pada lawan jenisku, bagiku untuk menarik perhatian lawan jenisku hanya menggunakan prestasi. Dan terkadang aku pun menangis ketika aku tak mendapatkannya. Lucu ketika mengenang masa remaja ku.

Selain itu, kedua orang tua ku selalu mengajarkan untuk menjaga sebuah kepercayaan. Aku pernah membohongi mereka, mereka pun marah besar padaku. Kemarahannya membuatku takut untuk mengulanginya. Aku menjalani masa remaja dengan sewajarnya, tidak terlalu istimewa, dan simple life.  Hari ini, bunda sedih dengan sikap kedua sepupuku. Aku bingung untuk menyatakan pendapatku. Karena kehidupan remaja ku berbeda jaman dengan mereka. Setelah googling, aku mendapatkan beberapa referensi. Yoopz,,, berikut referensi yang kuperoleh :  

Hurlock (199) dalam bukunya menuliskan bahwa istilah adolescence atau remaja berasal dari kata Latin adolescere yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Jersild (dalam Hidayat, 1977) dalam bukunya “The Psychology of Adolescence” menyatakan bahwa masa remaja adalah masa dimana pribadi manusia berubah dari kanak-kanak menuju ke arah pribadi orang dewasa. Stone (dalam Hidayat, 1977) berpendapat bahwa masa remaja adalah masa yang ditandai oleh adanya badai dan tekanan, yang dimulai adanya perubahan-perubahan biologis. Sedangkan Stanley Hall (dalam Hidayat, 1977) berpendapat masa remaja adalah masa kelahiran baru yang ditandai dengan gejala yang menonjol, yaitu: perubahan pada seluruh kepribadian dengan cepat; perubahan pada segi biologis, mulai berfungsinya kelenjar kelamin dan sikap sosial yang eksplosif dan bergelora.

Piaget (dalam Hurlock, 1999) memandang masa remaja sebagai usia di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa, usia dimana anak tidak lagi di bawah tingkat orang yang lebih tua melainkan dalam tingkatan yang sama, sekurang-kurangnya dalam masalah hak. Dari segi umur Cole (Dalam Hidayat, 1977) menyatakan bahwa masa remaja adalah masa umur 13-21 tahun. Sedangkan Jersild (dalam Mappiare, 1982) berpendapat masa remaja antara umur 11-20 tahun awal. Menurut Aristoteles (dalam Hidayat, 1977) remaja adalah masa yang berkisar 14-21 tahun yang ditandai oleh fungsinya kelenjar kelamin. Hurlock (1999) menulis dalam bukunya masa remaja berawal dari umur 13 tahun dan berakhir pada umur 21 tahun

Pada umumnya masa remaja dapat dibagi dalam 2 periode yaitu:

1.     Periode Masa Puber usia 12-18 tahun
a.    Masa Pra Pubertas: peralihan dari akhir masa kanak-kanak ke masa awal pubertas. Cirinya:
·         Anak tidak suka diperlakukan seperti anak kecil lagi
·         Anak mulai bersikap kritis  

b.    Masa Pubertas usia 14-16 tahun: masa remaja awal. Cirinya:
·         Mulai cemas dan bingung tentang perubahan fisiknya
·         Memperhatikan penampilan
·         Sikapnya tidak menentu/plin-plan
·         Suka berkelompok dengan teman sebaya dan senasib

c.    Masa Akhir Pubertas usia 17-18 tahun: peralihan dari masa pubertas ke masa adolesen. Cirinya:
·         Pertumbuhan fisik sudah mulai matang tetapi kedewasaan psikologisnya belum tercapai sepenuhnya
·         Proses kedewasaan jasmaniah pada remaja putri lebih awal dari remaja pria

2.    Periode Remaja Adolesen usia 19-21 tahun
Merupakan masa akhir remaja. Beberapa sifat penting pada masa ini adalah:
·         perhatiannya tertutup pada hal-hal realistis
·         mulai menyadari akan realitas
·         sikapnya mulai jelas tentang hidup
mulai nampak bakat dan minatnya

Ciri-ciri masa remaja
Menurut Hurlock (1999) ciri-ciri masa remaja adalah sebagai berikut :
  1. Masa remaja sebagai periode yang penting, karena perkembangan fisik, mental yang cepat dan penting dan adanya penyesuaian mental dan pembentukan sikap, nilai dan minat baru.
  2. Masa remaja sebagai periode peralihan, adanya suatu perubahan sikap dan perilaku dari anak-anak ke menuju dewasa.
  3. Masa remaja sebagai periode perubahan, karena ada 5 perubahan yang bersifat universal yaitu perubahan emosi, tubuh, minat dan pola perilaku, dan perubahan nilai.
  4. Masa remaja sebagai usia bermasalah, karena pada masa kanak-kanak masalah-masalahnya sebagian besar diselesikan oleh guru dan orang tua sehingga kebanyakan remaja kurang berpengalaman dalam mengatasi masalah.
  5. Masa remaja sebagai masa mencari identitas, karena remaja berusaha untuk menjelaskan siapa dirinya, apa peranannya.
  6. Masa remaja sebagai usia yang menimbulkan ketakutan, karena adanya anggapan stereotip budaya bahwa remaja adalah anak-anak yang tidak rapih, yang tidak dapat dipercaya dan cenderung merusak, menyebabkan orang dewasa harus membimbing dan mengawasi.
  7. Masa remaja sebagai masa yang tidak realistik. Karena remaja melihat dirinya sendiri dan orang lain sebagaimana yang diinginkan dan bukan sebagaimana adanya terlebih dalam cita-cita.
  8. Masa remaja sebagai ambang masa dewasa, karena remaja mulai memusatkan diri pada perilaku yang dihubungkan dengan orang dewasa.


Salah satu akibat dari berfungsinya hormon gonadotrofik yang diproduksi oleh kelenjar hypothalamus adalah munculnya perasaan saling tertarik antara remaja pria dan wanita. Perasaan tertarik ini bisa meningkat pada perasaan yang lebih tinggi yaitu cinta romantis (romantic love) yaitu luapan hasrat kepada seseorang atau orang yang sering menyebutnya “jatuh cinta”.

Santrock (2003) mengatakan bahwa cinta romatis menandai kehidupan percintaan para remaja dan juga merupakan hal yang penting bagi para siswa. Cinta romantis meliputi sekumpulan emosi yang saling bercampur seperti rasa takut, marah, hasrat seksual, kesenangan dan rasa cemburu. Tidak semua emosi ini positif. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Bercheid & Fei ditemukan bahwa cinta romantis merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami depresi dibandingkan dengan permasalahan dengan teman.

Tipe cinta yang lain adalah cinta kasih sayang (affectionate love) atau yang sering disebut cinta kebersamaan yaitu saat muncul keinginan individu untuk memiliki individu lain secara dekat dan mendalam, dan memberikan kasih sayang untuk orang tersebut. Cinta kasih sayang ini lebih menandai masa percintaan orang dewasa daripada percintaan remaja.

Diantara perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja yang dapat mempengaruhi hubungan orang tua dengan remaja adalah : pubertas, penalaran logis yang berkembang, pemikiran idealis yang meningkat, harapan yang tidak tercapai, perubahan di sekolah, teman sebaya, persahabatan, pacaran, dan pergaulan menuju kebebasan.

Beberapa konflik yang biasa terjadi antara remaja dengan orang tua hanya berkisar masalah kehidupan sehari-hari seperti jam pulang ke rumah, cara berpakaian, merapikan kamar tidur. Beberapa remaja juga mengeluhkan cara-cara orang tua memperlakukan mereka yang otoriter, atau sikap-sikap orang tua yang terlalu kaku atau tidak memahami kepentingan remaja.

Akhir-akhir ini banyak orang tua maupun pendidik yang merasa khawatir bahwa anak-anak mereka terutama remaja mengalami degradasi moral. Sementara remaja sendiri juga sering dihadapkan pada dilema-dilema moral sehingga remaja merasa bingung terhadap keputusan-keputusan moral yang harus diambilnya. Walaupun di dalam keluarga mereka sudah ditanamkan nilai-nilai, tetapi remaja akan merasa bingung ketika menghadapi kenyataan ternyata nilai-nilai tersebut sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dihadapi bersama teman-temannya maupun di lingkungan yang berbeda.

Pengawasan terhadap tingkah laku oleh orang dewasa sudah sulit dilakukan terhadap remaja karena lingkungan remaja sudah sangat luas. Pengasahan terhadap hati nurani sebagai pengendali internal perilaku remaja menjadi sangat penting agar remaja bisa mengendalikan perilakunya sendiri ketika tidak ada orang tua maupun guru dan segera menyadari serta memperbaiki diri ketika dia berbuat salah.

Dari beberapa bukti dan fakta tentang remaja, karakteristik dan permasalahan yang menyertainya, semoga dapat menjadi wacana bagi orang tua untuk lebih memahami karakteristik anak remaja mereka dan perubahan perilaku mereka. Perilaku mereka kini tentunya berbeda dari masa kanak-kanak. Hal ini terkadang yang menjadi stressor tersendiri bagi orang tua. Oleh karenanya, butuh tenaga dan kesabaran ekstra untuk benar-benar mempersiapkan remaja kita kelak menghadapi masa dewasanya.

Sebuah PR yang panjang bagi orang tua dan pendidik, yang menuntut mereka untuk selalu mengevaluasi sikap yang diambil dalam pendidikan remaja yang dipercayakan kepada mereka. Dengan demikian, diharapkan para orang tua dan pendidik dapat memberikan rangsangan dan motivasi yang tepat untuk mendorong remaja menuju pada kepenuhan dirinya.




signature

0 reflection:

Post a Comment