Lebaran ku kali terasa unik, seperti tahun
sebelumnya. Aq memilih untuk tak pulang ke rumah dibandingkan harus merasakan
antrian panjang kendaran dan mahalnya tiket. Tentunya, hal ini bukan alasan
utama ku. Pokok permasalahannya adalah tak ada cuti di hari lebaran untuk
karyawan baru.
Sebulan melaksanakan puasa dan tarawih di kota
rantauan, tidak selamanya menyedihkan. Aku yang terbiasa sholat tarawih
berjamaah di masjid dengan jumlah makmum yang relatif banyak bahkan harus
berlomba-lomba datang lebih awal untuk menggelar sajadah. Tapi di tahun ini,
aku tak merasakan rutinitas itu, ruangan masjid sangat lenggang dan jumlah
makmum dapat dihitung dengan jari.
Di Penghujung Ramadhan ku, aku ingin menemui
seseorang di Bandara Soekarno Hatta. Dimulai dari keisenganku bertanya kepada
mama ku, apakah aku boleh menemuinya dan mungkinkah aku bertemu dengannya dalam
waktu yang terbatas. Dengan perhitungan waktu dan sedikit “nekat” aku menyusun
rencana untuk sampai ke Bandara. Petualanganku di mulai pukul 17.00, sering
kali aku melihat ke jam tanganku dan meneriakkan kata “cepat.. cepat...” dalam
hatiku. Sesekali mama melirikku dan meyakinkanku. Ternyata aku tak mampu
melawan waktu, aku tak dapat menemuinya.
Berharap, hari ini bukan awal yang buruk untuk
menantinya...
EID MUBARAK !!!!
With Love,
0 reflection:
Post a Comment