masih hangat diatas memori naluriku
menyimpan semua kenangan kita
di hari itu aku dan kamu sedang menanti
menyimpan semua kenangan kita
di hari itu aku dan kamu sedang menanti
sebuah kesempatan untuk bertemu
disinilah kita tanpa perlu sepakat kata telah terhanyut alir kembara berdiri saling menunggu dan mencari
Waktu yang bersayap itu terbang cepat melalui kita.
Kitapun lenyap dalam hitungannya dan mengucapkan bilangan kita sendiri dalam bibir bibir kita yang saling bercakap, menemani dan menjagai dalam sebuah tunggu
Kitapun lenyap dalam hitungannya dan mengucapkan bilangan kita sendiri dalam bibir bibir kita yang saling bercakap, menemani dan menjagai dalam sebuah tunggu
Tetapi kita berdua bukan kanak kanak yang berharap pasrah pada kesetiaan menunggu.
Kita menggelisahkan,,,
Kita menggelisahkan,,,
andai masih ada perpanjangan waktu di Jakarta.
Lalu kita pun menaburkan andai dan tanya ke setiap celah bincang.
Andai saat itu waktu berjalan lambat
Andai saat itu waktu berjalan lambat
Enam jam sudah aku bersama mu
Andai sebuah mimpi yang mengharuskan ku pulang tak pernah ada
Mungkin kita akan membuat lebih banyak kenangan indah.
Di denting detik ini akhirnya kita terlanjur terbiasa dengan debu, gilasan waktu, dan sisi sisi menunggu.
mimpi itu harus kita raih,
mimpi itu harus kita dapatkan
mimpi itu harus menjadi milik kita
karena mimpi itu yang akan mempertemukan kita di suatu hari
jadikan waktu yang singkat ini sebagai kenangan yang terindah untuk kita berdua
0 reflection:
Post a Comment